Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Maknai Malam Renungan 17 Agustus, Ciptakan Warga yang Guyub dan Rukun

Minggu, 17 Agustus 2025 | Agustus 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-17T10:03:05Z
Foto: Pererat Kebersamaan Antar Warga, Adakan Berbagai Kegiatan Di Malam 17 Agustusan.

Tangerang (Nurani Rakyat.com)-Kegiatan malam renungan  di lingkungan RT. 09/ RW 02, Perumahan Graha Mitra Citra Desa Kelurahan Kecamatan Panongan Kab.Tangerang Banten, menjadi salah satu tradisi khas masyarakat Indonesia dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke- 80. 

Tradisi ini biasanya digelar dengan penuh khidmat di berbagai pelosok daerah, menunjukkan rasa cinta tanah air yang kuat dari warga.
Kegiatan ini dilaksanakan pada malam 16 Agustus,  menjadi momen penuh makna untuk mengenang jasa para pahlawan. 

Menurut Ketua RW. 02 , Hi. Puwanto Wicaksono dan Ketua RT. 09, Amir Nurman. Acara ini juga di hadiri seluruh Warga RT 02 dan sejumlah Tokoh Masyarakat diantaranya Hi. Agus Suwarman. 
Selain itu, Purwanto juga mengatakan, acara ini juga
bermanfaat  sebagai sarana untuk mempererat kebersamaan antarwarga. Melalui doa bersama, renungan, dan lebih dari sekadar tradisi, tirakatan mengandung pesan mendalam tentang pentingnya menghargai sejarah dan jasa para pejuang bangsa. 

Melalui doa, dzikir, yang di pimpin salah satu Tokoh Agama RT. 09/RW.02, Ustad Abdul Hay. SH.  mengatakan, bahwa dalam  renungan dan doa bersama meminta kepada Allah SWT., agar semua warga selalu dimudahkan semua urusannya dan menjadikan warga yg selalu sehat guyub dan rukun.
Sesuai slogan malam renungan. serta menjadi warga yang sehat dan berkah dalam semua kegiatan. Acara ini juga di isi dengan pentas seni Anak anak. 

Kembali selaku Ketua RW 02/09.Hi Purwanto wicaksono mengharapkan, agar masyarakat dapat selalu untuk mengingat perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan. Tradisi ini juga menjadi sarana memperkuat nasionalisme, serta membangun solidaritas sosial antar warga.

Tirakat dan Doa juga mencerminkan nilai religius, di mana masyarakat memohon keselamatan, keberkahan, dan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Kebersamaan yang terjalin dalam acara ini menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa dan kegiatan sosial lainnya.
Menurutnya malam tirakatan 17 Agustus bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi wujud penghargaan terhadap sejarah perjuangan bangsa. 

Di tengah arus modernisasi, pelestarian tradisi ini penting untuk menjaga nilai-nilai luhur, seperti nasionalisme, solidaritas, dan spiritualitas. 
Melalui tirakatan dan doa, masyarakat diajak kembali merenung dan bersyukur atas kemerdekaan yang kini dinikmati bersama.

Pemotongan tumpeng dan makan bersama adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT dan simbol kebersamaan antar warga.
(Nukman/Jhonliu )
×
Berita Terbaru Update