JAKARTA, NR- Pemerintah Indonesia memberikan 50 persen tunjangan profesi guru dan 50 persen tunjangan profesi bagi guru dan dosen yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan dalam tunjangan hari raya (THR) 2023. Sebagaimana yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bahwa Pemerintah berencana untuk memulai mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai 4 April 2023 mendatang. Menurut Sri Mulyani Indrawati, akan ada THR spesial bagi guru dan dosen pada tahun ini
Dimana Sri Mulyani mengatakan kembali, guru dan dosen yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan, akan mendapatkan 50 persen tunjangan profesi guru dan dosen. "Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kita tambahkan pada pembayaran THR ke guru dan dosen yang tak mendapat tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan. Adalah mereka yang akan diberikan 50 persen tunjangan profesi guru dan dosen sebesar 50 persen," ucapnya kepada sejumlah media dalam konferensi pers, Rabu (29/3/2023). Ia menambahkan perbedaan tak hanya diberikan kepada THR, Komponen yang sama juga akan ia berikan kepada gaji ke-13 guru dan dosen.
Diketahui THR untuk para ASN akan cair pada H-10 lebaran, atau 4 April mendatang. THR akan diberikan sebesar gaji pokok ditambah tunjangan melekat pada gaji. Tunjangan meliputi, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, serta tunjangan struktural fungsional atau tunjangan lain," ujar Sri Mulyani. Adapun untuk THR spesial bagi para guru dan dosen ini pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 2,1 triliun. "Diprediksi total untuk 50 persen TPG tamsil (tambahan penghasilan) sebagai THR guru-guru ASN daerah yang tidak menerima tukin dan TPP, anggarannya mencapai Rp 2,1 triliun," jelas Sri Mulyani. Kemudian, total penerima THR bagi ASN di daerah, termasuk guru mencapai 3,7 juta pegawai.(Jn)
