Jakarta, NR-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengubah sejumlah nama jalan dengan menggunakan nama tokoh-tokoh Betawi. Menurut Anies, hal ini merupakan bentuk penghormatan atas peran mereka semasa hidup.
Adapun nama nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di antaranya, Jalan Mpok Nori yang sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus, dan Jalan H. Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede.
Selain mengubah nama jalan, Anies juga mengubah nama gedung dan perkampungan. Salah satunya, Anies memberikan nama MH Thamrin menjadi salah satu nama perkampungan Budaya Betawi di kawasan Setu Babakan.
Ia berharap penamaan tokoh-tokoh Betawi menjadi nama jalan ini akan mengingatkan generasi mendatang bahwa banyak tokoh dari tanah Betawi yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Harapan kedepan nantinya menjadi pengingat kepada kita semua bahwa di sini, di kota ini telah tumbuh pribadi yang disebut sebagai dengan nama jalan," jelasnya.
Anies menambahkan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir ada kerumitan administrasi data kependudukan imbas perubahan sejumlah nama jalan tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) ihwal perubahan sejumlah nama jalan itu.
Nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di antaranya, Jalan Mpok Nori yang sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus, dan Jalan H. Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede.
Nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di antaranya Jalan Mpok Nori yang sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus, dan Jalan H. Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede.
Selain mengubah nama jalan, Anies juga mengubah nama gedung dan perkampungan. Salah satunya, Anies memberikan nama MH Thamrin menjadi salah satu nama perkampungan Budaya Betawi di kawasan Setu Babakan.
Anies berharap penamaan tokoh-tokoh Betawi menjadi nama jalan ini, akan mengingatkan generasi mendatang bahwa banyak tokoh dari tanah Betawi yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Anies berharap penamaan tokoh-tokoh Betawi menjadi nama jalan ini, akan mengingatkan generasi mendatang bahwa banyak tokoh dari tanah Betawi yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia juga menegaskan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir ada kerumitan administrasi data kependudukan imbas perubahan sejumlah nama jalan tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) ihwal perubahan sejumlah nama jalan itu.
Menurutnya, perubahan nama jalan di Jakarta ini merupakan salah satu upaya mempermudah masyarakat. Pasalnya, banyak nama jalan yang menurutnya saat ini sulit dihapal.
"Semoga pemberian nama ini, memberikan manfaat bagi sesama. Mereka ini adalah pribadi-pribadi yang kita kenang, kita ingat karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan bangsa," terang Anies di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin Kemarin(20/6/2022).
Adapun nama nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di antaranya, Jalan Mpok Nori yang sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus, dan Jalan H. Bokir Bin Dji'un yang sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede.
Selain mengubah nama jalan, Anies juga mengubah nama gedung dan perkampungan. Salah satunya, Anies memberikan nama MH Thamrin menjadi salah satu nama perkampungan Budaya Betawi di kawasan Setu Babakan.
Ia berharap penamaan tokoh-tokoh Betawi menjadi nama jalan ini akan mengingatkan generasi mendatang bahwa banyak tokoh dari tanah Betawi yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Harapan kedepan nantinya menjadi pengingat kepada kita semua bahwa di sini, di kota ini telah tumbuh pribadi yang disebut sebagai dengan nama jalan," jelasnya.
Anies menambahkan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir ada kerumitan administrasi data kependudukan imbas perubahan sejumlah nama jalan tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) ihwal perubahan sejumlah nama jalan itu.
Dijelaskan Anies kembali, perubahan nama jalan di Jakarta ini merupakan salah satu upaya mempermudah masyarakat. Pasalnya, banyak nama jalan yang menurutnya saat ini sulit dihapal
"Banyaknya ruas-ruas yang amat panjang yang kita tidak tahu lagi ini jalannya mana, karena jalannya amat panjang namanya. Untuk itu ditata sehingga menjadi penunjuk yang sesungguhnya," ujarnya.
Berikut Daftar Nama Jalan, Kampung, dan Gedung yang Diubah jadi Nama Tokoh Betawi:
Nama Jalan
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
5. Jalan Raden Ismail
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya Bantaran Setu Babakan Barat)
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya Bantaran Setu Babakan Timur)
9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
10. Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
12. Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).
13. Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).
15. Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).
16. Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).
17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).
18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).
19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).
20. Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).
21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
23. Jalan Bang Pitung (sebelumnya Jalan Raya Kebayoran Lama)
Berikut Daftar Nama Jalan, Kampung, dan Gedung yang Diubah jadi Nama Tokoh Betawi:
Nama Jalan
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
5. Jalan Raden Ismail
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya Bantaran Setu Babakan Barat)
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya Bantaran Setu Babakan Timur)
9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
10. Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
12. Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).
13. Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).
15. Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).
16. Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).
17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).
18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).
19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).
20. Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).
21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
23. Jalan Bang Pitung (sebelumnya Jalan Raya Kebayoran Lama)
Nama Kampung
1. Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A)
2. Kampung KH. Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan)
3. Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B)
4. Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C)
5. Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio)
Nama Gedung
1. Gedung Kisam Dji'un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).
2. Gedung H. Sa'aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan). (Ry)
.
1. Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A)
2. Kampung KH. Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan)
3. Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B)
4. Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C)
5. Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio)
Nama Gedung
1. Gedung Kisam Dji'un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).
2. Gedung H. Sa'aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan). (Ry)
.