Notification

×

Iklan

Iklan

SMAN 1 Abung Semuli Sepakat Lestarikan Ajaran Agama Dan Budaya Toleransi Disekolah

Kamis, 24 Agustus 2023 | Agustus 24, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-25T06:10:01Z
Lampung Utara, Nurani Rakyat.Com- Melalui media acara kegiatan dialog interaktif tentang toleransi antar umat beragama dikalangan pelajar SMA. Yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara, selama kurang lebih durasi waktu 2 jam, bertempat di ruang terbuka hijau Rabu 23 Agustus 2023. Disampaikan empat pemateri (pembicara) dari lintas agama Kristen, Katolik, Islam dan Hindu. Telah menghasilkan kesepakatan bersama untuk menciptakan dan melestarikan ajaran agama dan membudayakan toleransi beragama di lingkup sekolah tersebut. Hadir dalam acara dialog lintas agama itu peserta didik, dewan guru dan staff. Acara dialog religi yang digelar merupakan implementasi dan pemantapan dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sedangkan terkait substansi jalannya dialog lintas agama tentang toleransi berjalan menarik, kreatif dan interaktif
Dengan dipandu seorang moderator Igam Widhiyanti, MH. dari lintas agama dari sekolah itu, keempat pembicara yang menyampaikan berupa materi- materi konsep keyakinan agama masing-masing dengan berlandaskan teks-teks kitab sucinya yang diyakini. Dari pemateri ajaran agama kristen, katolik yakni, Drs. Albertus Murdiya, Dra. Anastasia Siti Murningsih menyampaikan tentang ajaran cinta kasih Yesus. Dalam ajaran Yesus sendiri yang tertulis di Alkitab, ada perintah untuk mengasihi sesama seperti, mengasihi diri sendiri dalam Matius 22:39. Menerima dan kasih menjadi wujud nyata yang harus dan perlu dikembangkan dalam toleransi sendiri. Hal tersebut menjadi pokok ajaran Yesus yang wajib dihidupi, oleh setiap orang yang percaya. Hal tersebut juga berlaku untuk mengasihi yang membenci kita. Dalam masa Yesus sendiri, orang Samaria dan Yahudi saling membenci sehingga tidak ada toleransi dalam diri mereka. Hal tersebut bertentangan dengan prinsip kasih yang diajarkan Yesus.
Sedangkan pemateri dari agama Islam Hery Sabaruddin, M.Ag. menyampaikan konsep ajaran Islam tentang konsep ajaran. Nilai-nilai, sejarah Nubuwwah Muhammad SAW., tentang moderasi dan toleransi beragama berdasarkan dalil- dalil Quran, Hadis dan muatan Fiqh yaitu, konsep Rahmatan Lil Alamin (QS. Al-anbiya' 107), La Ikraha Fiddin (Albaqarah Ayat 265), Lakum Dinukum Waliyadin (Alkafirun Ayat 6), (QS.Yunus 40-41). Hadis Bukhari Muslim dan contoh riwayat ulama fiqih. Sementara hal serupa disampaikan Gung Made Suwardika, S.Pd mewakili agama pemateri dari agama hindu, toleransi melalui ajaran cinta kasih umat sedharma hindu. Dalam pandangan Hindu menurutnya, menumbuhkembangkan toleransi merupakan kewajiban yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Toleransi yang dilandasi semangat dharma juga merupakan yadnya. Sebab, di dalamnya terkandung dimensi sosial dan ketuhanan yang universal. Dalam Kitab Suci Atharwaveda disebutkan bahwa, "Janam bibhrati bahuda vivacasam, nanadharmanam prthivi yathaikasam, sahasram dhara dravinasya me dhumah, dhruveva dhenurana pasphuranti." “Semoga bumi ini menjaga kelangsungan hidup manusia yang berbicara dengan berbagai bahasa, menjalankan ibadah yang berbeda-beda, yang tinggal di wilayah yang berbeda – beda pula. Hargailah mereka seperti halnya keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Dengan demikian, bumi menganugerahkan kemakmuran, bagaikan curahan susu yang tiada henti dihasilkan oleh sapi”.Dari pemaparan keempat pemateri lintas agama tentang toleransi umat beragama, terdapat ajaran keyakinan yang sama berdasarkan teks-teks kitab sucinya masing-masing bahwa, toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang. Tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun. Selanjutnya pada sesi tanya jawab dengan peserta didik terjadi dialog yang komunikatif dan interaktif. Sejumlah siswa-siswi dari berbagai agama bergiliran bertanya tentang seputar pengertian, esensi, nilai-nilai, pandangan, implementasi dan faktor hambatan penerapan toleransi di sekolah.Sementara itu ditempat yang sama Kepala Sekolah SMAN 1 Abung Semuli Iryana Febriza Wardhani, M.Pd. menuturkan tujuan diadakannya acara dialog toleransi antar umat beragama dilingkungan sekolahnya. Agar sikap toleransi di sekolah dilakukan dengan tujuan, untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang aman, tenteram, damai dan harmonis. Dengan begitu jelas Iryana, interaksi sosial dapat terjalin baik antar siswa, antar guru. Maupun antara siswa dengan guru, dapat terjalin dengan baik walaupun berbeda keyakinan. Ditambahkan Iryana kembali melalui toleransi juga dapat terjalin sikap menghargai dan menghormati orang lain. Sikap saling menghargai merupakan bentuk toleransi yang dapat dilakukan dalam setiap kegiatan sehari-hari. Menaati peraturan sekolah,  Saling membantu. menghindari perundungan (bully) Tidak membedakan teman dalam pergaulan. Sehingga terciptalah lingkungan pergaulan sekolah yang harmonis, damai, tentram. Untuk itu menurut Iryana kesimpulan dari dialog interaktif menghasilkan komitmen bersama untuk menciptakan dan melestarikan sikap toleransi beragama di lingkungan sekolah ini baik antar pelajar, guru maupun warga sekolah. "Kehidupan di sekolah ini terhindar dari sikap diskriminasi, streotipe, bully dan tindakan intoleran lainnya.  Sehingga program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum merdeka  melalui pembentukan Pelajar Pancasila. yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila  dapat terwujud," pungkas Iryana. (Rd)

 






×
Berita Terbaru Update